MATERI DIKLAT JURNALISTIK MAHASISWA TINGKAT DASAR

Senin, 03 Oktober 2011

MENGENAL DUNIA PERS


MENGENAL DUNIA PERS
Uslimin
Redaktur pelaksana harian Fajar

·         SEJARAH PERS MAHASISWA
There are only two things that can be lightening the world. The sun light in the sky and the press in the earth. (Mark Twain)
Bahwa hanya ada dua hal yang bisa membuat terang bumi ini, yakni sinar matahari dilangit dan pers yang tumbuh berkembang di bumi ini.
·         FUNGSI PERS
Mempunyai fungsi yang Essential:
1.Education function (fungsi pendidikan)
2.Information (sumber informasi)
3.Entertainment (hiburan)
4.Social control (fungsi kontrol sosial).
·         UNSUR PERS MAHASISWA
Pers mahasiswa mengandung dua unsur kata yakni pers dan mahasiswa (lexical meaning). Pers berarti segala macam media komunikasi yang ada. Meliputi media Buku, majalah, koran, buletin, radio ataupun televisi serta kantor berita. Dan, Pers itu sendiri identik dengan news (berita).
Pers/News harus mengandung suatu unsur publishita (tersebar luas dan terbuka), aktualita (hangat dan baru) dan periodesita (mengenal jenjang waktu, contohnya : harian mingguan atau bulanan).

·         DEFINISI MAHASISWA
Kalangan muda yang berumur antara 19 – 28 tahun yang memang dalam usia itu manusia mengalami suatu peralihan dari remaja ke fase dewasa.
Secara Psikologis Aristoteles mengatakan kawula muda mengalami suatu minat terhadap dirinya, minat terhadap sesuatu yang berbeda atas lingkungan dan realitas kesadaran akan dirinya.
Suatu kelompok masyarakat pemuda yang   mengenyam pendidikan tinggi, tata nilai    kepemudaan dan disiplin ilmu yang jelas    sehingga hal ini menyebabkan keberanian    dalam merefleksikan kenyataan hidup di    masyarakat.
·         PERS MAHASISWA DITINJAU DARI KAJIAN HISTORI
Pers mahasiswa adalah suatu alat perjuangan bagi kaum aktivis gerakan mahasiswa, corong kekuatan dalam menyalurkan aspirasi kritis seorang tunas bangsa, dan kita akan melihat hubungan diantara keduanya sangat erat.
·         PERS MAHASISWA INDONESIA ZAMAN KEMERDEKAAN ZAMAN KOLONIAL BELANDA (1914-1941)
Pers mahasiswa lahir se-mainstream dengan munculnya gerakan kebangkitan Nasional yang di tulangpunggungi oleh pemuda, pelajar dan mahasiswa. Pers Mahasiswa waktu itu menjadi alat untuk menyebarkan ide-ide perubahan yang menitik beratkan pada kesadaran rakyat akan pentingnya arti sebuah kemerdekaan.
Dalam era ini bermunculan:
1.      Hindia Putra (1908)
2.      Jong Java (1914)
3.      Oesaha pemoeda (1923)
4.      Soeara Indonesia Moeda (1938)
·         ZAMAN KEDUDUKAN JEPANG
Dalam era ini, tidak terlalu banyak tercatat kemajuan berarti karena masa ini para mahasiswa dan pemuda sibuk dalam perjuangan politik untuk kemerdekaan Indonesia.
·         ZAMAN SETELAH KEMERDEKAAN
Pada Zaman ini sedikit banyak Pers Mahasiswa mengalami suatu kemajuan artinya peluang untuk membentuk lembaga-lembaga Pers Mahasiswa semakin terbuka lebar terutama buat para Mahasiswa dan Pemuda.
·         ZAMAN DEMOKRASI LIBERAL
Dari tahun 1945-1948, belum banyak Pers Mahasiswa yang lahir secara terbuka karena para Mahasiswa dan Pemuda terlibat secara fisik dalam usaha membangun bentuk Republik Indonesia.
Tahun 1950 barulah pers mahasiswa Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat. Kemudian komunitas pers mahasiswa Indonesia mengalami salah satu puncak di era ini.  Diadakan konferensi I bagi pers mahasiswa Indonesia. Konferensi menghasilkan dua organisasi yaitu Ikatan Wartawan Mahasiswa Indonesia (IWMI yang ketuanya T Yacob) dan Serikat Pers Mahasiswa Indonesia (SPMI yang ketuanya adalah Nugroho Notosusanto).
Era ini dianggap keemasan Pers Mahasiswa Indonesia yang kemudian mengikuti komperensi Pers Mahasiswa Asia yang diikuti oleh Negara Australia, Ceylon, Hongkong, India, Indonesia, Jepang, New Zealand, Pakistan dan Philipina.
Tanggal 16-19 Juli 1958 dilaksanakan konperensi Pers Mahasiswa ke II. Menghasilkan peleburan IWMI dan SPMI menjadi IPMI (Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia) karena anggapan perbedaan antara kegiatan perusahaan pers mahasiswa dan dan kegiatan kewartawanan sulit dibedakan dan dipisahkan.
·         ZAMAN DEMOKRASI TERPIMPIN (1959-1966)
Pemerintah melakukan kontrol ketat terhadap kehidupan Pers. Bagi media Pers yang tidak mencantumkan MANIPOL USDEK dalam AD/ART (anggaran dasar dan anggaran rumah tangga) nya akan mengalami pemberangusan. Artinya Pers kala itu harus jelas menyuarakan aspirasi partai politik tertentu.
·         ZAMAN ORDE BARU
Disetujuinya keputusan pemerintah oleh sebagian anggota IPMI bahwa Pers Mahasiswa harus kembali ke kampus maka dalam Kongres III akhirnya IPMI dipaksa untuk back to campus.
Kongres IPMI ke IV pada Maret 1976 di Medan. IPMI belum mampu keluar dari permasalahan hidup antara di luar atau di dalam kampus.
Sekitar awal tahun 1978, Media Umum banyak yang di breidel sebagai cermin ketakutan penguasa waktu itu dengan institusi pers, sebagai contoh KOMPAS, SINAR HARAPAN, MERDEKA, INDONESIA TIMES dan lainnya. Pemerintah membentuk BKSPMI (Badan Kerjasama Pers Mahasiswa Indonesia) tahun 1969 sebagai tandingan IPMI.
Peristiwa MALARI (Mala Petaka Limabelas Januari) yang sangat tragis pada tahun 1974.
Diberlakukannya NKK/BKK yang mengurung ruang gerak Aktivis Pers Mahasiswa dalam kampus pada Tahun 1978. Pers Mahasiswa (IPMI) menjadi tidak bebas merefleksikan secara tuntas kenyataan hidup dalam masyarakat kemudian menginjak padam pada menjelang pertengahan Tahun 1982.
·         ERA 90-AN
Di tahun 1992-1993 (1995 pada kongres II-nya, istilah penerbitan digantikan pers), mempunyai makna historis tersendiri dalam upaya pembentukan jaringan gerakan pers mahasiswa di Indonesia.
Terputusnya transformasi visi dan misi PPMI dari generasi sebelumnya, juga secara de facto keberadaan PPMI masih sering dipertanyakan oleh beberapa lembaga Pers Mahasiswa di Indonesia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar